Jumat, 27 Januari 2017

KETIKA DUNIA MENGALAHKANMU


KETIKA DUNIA MENGALAHKANMU
Tidakkah kamu sadar disaat kamu larut dalam rutinitas harianmu untuk mengejar dunia, sibuk dengan aktifitas yang hanya mendatangkan materi dunia dikehidupanmu. Di waktu yang sama ada banyak orang yang juga sibuk memperbaiki kehidupan akhiratnya dengan memperbanyak amal shaleh.
Tidakkah kamu tahu bahwa usahamu sebanyak apapun, tenaga sekuat apapun, kerja keras bagaimanapun, kamu tidak akan memperoleh lebih, hasilnya hanya sesuai kadar yang telah ditentukan-Nya. Sementara mereka yang sibuk memperbaiki amalannya memperoleh banyak keuntungan yang dilipatgandakan disisi-Nya.
Tak merasa prihatinkah kamu ketika raga tak lagi kuat, ketika materi dunia tidak lagi membuatmu berhasrat, ketika hasil usahamu malah akan menyusahkanmu, ketika orang yang kamu cintai tak mau lagi mengurusmu. Atau bisa jadi saat ini kamu mati-matian berusaha namun disaat telah tercapai apa yang kamu inginkan, saat itu pula waktumu habis untuk berada di bumi ini. Bukannya menikmati hasilnya malah membuatmu susah dengan memikul tanggungjawab yang berat kelak karena keluarga yang kamu tinggalkan hanya sibuk mengurus dunianya sebagaimana kamu juga dilalaikannya.
...
Sesibuk apakah pekerjaan yang kamu kerjakan saat ini, sehingga lupa meluangkan waktu untuk sujud kepada-Nya di waktu-waktu yang telah ditentukan-Nya.
Seberapa besarkah hasil yang kamu peroleh, sehingga rela dan berani mengorbankan banyak ibadah yang seharusnya ditunaikan.
Sekeren apakah profesimu, sehingga membuatmu begitu merasa bangga dengan aktifitas yang kamu lakukan, walaupun hatimu kosong dari rasa dan merasa hampa.
Tidakkah kamu melihat, ada banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya tapi itu tidak menghalanginya untuk dekat dengan Tuhannya.
Tidakkah kamu mengetahui ada banyak orang yang berpenghasilan tinggi tapi justru nikmat itu dia gunakan untuk menaati-Nya dengan beramal sholeh dan menebar kebaikan.
Tidakkah kamu sadar diri bahwa ada banyak orang yang jauh lebih hebat darimu dari segi karir, bisnis, karya, dan prestasi tapi mereka tetap saja merasa rendah hati dan terus menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya.
Bukankah itu semua merupakan contoh dan bukti yang nyata. Bahwa seharusnya dunia bukan penghalang untuk dekat dengan-Nya, justru sebagai penunjang derajat tinggi disisi-Nya.
...
Tak terasa waktu terus berjalan hingga kamu mulai menyadari kesalahan dan kelalaianmu selama ini, kamu telah benar-benar melihat bahwa benar perkataan orang lain terhadapmu, nasehat-nasehat yang dulu kamu dengarkan adalah benar.
Sayang seribu sayang waktu yang terlewatkan tidak akan berputar kembali hingga saat ini kamupun harus menghadap kepada-Nya.
Kini kamu hidup baru, di ruang dan tempat yang sempit, gelap gulita dan tak ada satupun yang bersedia menemani, tak ada satupun yang dapat membantu dan menolongmu.
PENYESALAN TIDAK ADA ARTINYA LAGI DI ALAM KUBUR...
Dulu dengan alasan cintamu terhadap keluarga membuatmu berusaha memberikan yang terbaik kepadanya, dengan menganggap bahwa materi dunia lah yang akan membahagiakan kehidupanmu dan keluargamu. Padahal kenyataannya materi dunia tidak membawa pengaruh besar untuk kebahagiaan dan ketenangan hidup keluargamu.
Sebenarnya istri dan anakmu lebih membutuhkan teladan, peninggalan berupa panutan yang baik darimu sehingga bisa lebih tepat dalam menjalani hidupnya daripada hanya sekedar materi dunia yang justru malah membuatnya melupakan hakikat tujuan hidupnya.
Sebenarnya kamu bisa mendapatkan dan memberikan keduanya (kebahagiaan/kebaikan dunia dan akhirat) hanya saja kamu terlalu mencintai kehidupan dunia, dengan sebab itu kamupun diperdaya dibuatnya.
...
Kita tahu bahwa hidup di dunia hanya sementara namun kita tetap saja terus kalah dengannya. Yang kita usahakan setiap saat, yang kita pikirkan setiap saat hanyalah berupa kesenangan dunia semata. Kita enggan meluangkan waktu untuk ibadah, jangankan yang sunnah, wajibpun terlewatkan. Jangankan memberi dan berbuat baik kepada orang lain, tersenyum dihadapan orang lain saja terasa sulit. Kita begitu kaku mengerjakan kebaikan.
Padahal hidup kita akan bahagia, tenang, tentram, damai, sejahtera jika amal sholeh (kebaikan) dengan senang hati kita lakukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CABUT GIGI DAN KEBUTAAN

Pernahkah Anda mendengar seseorang berkata, “Hati-hati kalau mau cabut gigi, nanti bisa buta,  lho !” Apa sebenarnya tindakan pencabutan ...