Minggu, 29 Januari 2017

BERTEMU DAN BERPISAH KARENA ALLAH


Oleh : Abdul Hafiz

BERTEMU DAN BERPISAH KARENA ALLAH

Pertemuan dan Perpisahan di dunia ini mutlak keberadaannya. Semua itu bagian dari kehidupan. Jalan kehidupan sulit diterka oleh kita yang hanya manusia biasa. Kita hidup di dunia ini akan ada yang datang dan pergi, That’s life.  Seperti daun-daun yang gugur namun daun yang baru akan bermunculan. Begitulah seterusnya. Tak ada yang abadi di dunia ini.

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat iti lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?” (QS. Al An’am 32)

Kita hidup di dunia ini, pasti akan merasakan pertemuan dan perpisahan banyak orang yang datang dan pergi mengisi kekosongan hidup kita mewarnai canda tawa dan tangis kita.
Allah SWT telah mempertemukan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan jalan takdir hidup kita.
Mereka pun datang silih berganti
Ada yang datang dalam waktu yang begitu singkat, namun kenangannya begitu menusuk ke dalam jiwa.
Ada yang telah lama dipertemukan, tetapi tak disadari arti kehadirannya tak ada arti dalam pertemuannya. Tak didasari dan tidak dimaknai olek kita
Ada pula yang begitu jauh tak terasa wujudnya terpisah jarak dan waktu namun apalah arti wujud dibandingkan kenyamanan bersanda gurau menciptakan hubungan yang begitu harmonis diantara jarak dan waktu.
Ada yang datang tiba-tiba dan pergi secepat kilat begitu saja seolah tak pernah ada.
Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan tulisan-tulisan yang mengisi lembaran kertas kosong. Mengisi kekosongan dan kehampaan.
pertemuan dan  perpisahan akan selalu beriringan dan mutlak adanya.

“Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan maka perpisahan adalah awal dari keindahan dalam pertemuan selanjutnya. Aku hidup di dunia ini itu semua karena atas izin-Mu ya Rabb begitu juga Engkau pertemukan Aku dengan mereka itu pun atas izin-Mu ya Rabb.. Sempat Terbesit dibenakku kenapa Engkau Pisahkan Aku dengan Mereka secepat ini. Tapi Aku sadar ini semua atas izin-Mu ya Rabb. Aku hanyalah hamba-Mu yang selalu ingi keabadian tapi itu hanyalah nafsu belaka.” Tergantung kita memaknai pertemuan dan perpisahan tersebut.
Pertemuan adalah awal merangkai sebuah kenangan. Hari demi hari ada saat kita bersama, Pertemuan begitu mengesankan, tetapi mengapa perpisahan begitu menyedihkan
But life must go on,, hidup harus tetap move on ke depan
kita harus tetap bergerak, menatap dan meraih masa depan.

Ya Rabb, Terimakasih, selama perjalanan hidup ini Engkau pertemukan Aku dengan orang-orang yang baik, berbagai karakter dan berbagai senyuman. Ada pepatah mengatakAn bahwa di dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Daun-daun gugur akan digantikan dengan pucuk daun-daun yang baru. Itulah takdir Kehidupan yang akan selalu diemban manusia, tak terkecuali pada dirimu dan diriku.
Perpisahan mengajarkan kita bahwa tak ada hubungan yang kekal dan abadi di dunia ini, semua yang bersama kita saat ini, suatu saat kelak pasti akan meninggalkan kita dengan jalan hidup masing-masing. Namun, Aku sadar Perpisahan juga tidak kekal, Semoga di surga kelak kita bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang pernah berpisah dengan kita di dunia.

Bertemu karna Allah, maka berpisah pun karena Allah. Karena Ia telah menyelipkan perasaan cinta di antara kedua moment special itu, hingga tersemailah sebuah rasa persaudaraan, yaitu mencintai karna Allah.

Hanya seuntai doa yang dapat Aku untukmu :
“Lantunan doa mengiringi langkah hidup kami,Rebahkan tangan dan sujud                 kepada-Mu ya Rabb. Izinkan kami mendapat kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang Engkau berikan untuk kami. Ulurkan segala ridho untuk jalan hidup kami. Sesungguhnya Engkau tahu Bahwa hati ini telah berpadu Berhimpun dalam naungan cinta-Mu, Bertemu dalam ketaatan, Bersatu dalam perjuangan, Menegakkan syariat dalam kehidupan. Maka, Kuatkanlah ikatannya, Kekalkanlah cintanya, Tunjukilah jalan-jalannya, Terangilah dengan cahayamu yang tiada pernah padam, Ya Rabb bimbinglah kami.. Tuntunlah Kami menuju Keridhaan-Mu ya Rabb” 

Dan sungguh hati-hati kita yang terpaut itu karena Allah
"Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana " (Q.S Al Anfal:63)

Catatan : Aku persembahkan bagi mereka yang pernah singgah dan hadir di  sepanjang perjalanan hidupku hingga hari ini, yang menentukan pilihan hidupnya. Semoga Allah SWT tetap menyatukan hati-hati kita, di belahan bumi lain dimanapun kalian berada. you are the best ever fill my life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CABUT GIGI DAN KEBUTAAN

Pernahkah Anda mendengar seseorang berkata, “Hati-hati kalau mau cabut gigi, nanti bisa buta,  lho !” Apa sebenarnya tindakan pencabutan ...